Skip to main content

Posts

Showing posts from 2019

Pohon Asam Tamarindus indica dan Genjer Limnocharis Flava (tumbuhan fitoremediasi di sekitar kita)

Pohon asam Tamarindus indica Tamarindus indica (asam jawa) atau Pohon asam mempunyai batang pohon yang besar, dengan bentuk daun kecil dan rimbun. Proses penyerapan polutan terhadap tanaman ini yaitu gas di udara akan didifusikan ke dalam daun melalui stomata pada proses fotosintesis atau terdeposisi oleh air hujan kemudian didifusikan oleh akar tanaman. Kemudian polutan terlarut dalam air permukaan sel-sel daun. Biasanya jika telah jenuh dengan pencemar, maka tanaman tersebut akan merontokkan daunnya (Santoso, 2011). Zat-zat polutan yang biasa diserap oleh pohon asam ini adalah zat-zat berbahaya yang berasal dari buangan kendaraan bermotor, seperti Timbal (Pb) dan Karbon Monoksida (CO), zat-zat buangan ini dapat mencemari lingkungan serta berbahaya bagi kesehatan manusia. Oleh sebab itu pohon asam ini banyak ditanam di pinggir jalan sebagai tanaman pelindung/peneduh (Santoso, 2011).    Klasifikasi Regnum            : Plantae Divisio             : Spermatophyta Subdivis

MIKROBIOLOGI LAUT : Faktor Penyebarluasan Mikroorganisme di Lingkungan Akuatik

Faktor Penyebarluasan Mikroorganisme di Lingkungan Akuatik Berbagai macam mikroorganisme ditemukan dalam lingkungan akuatik, penyebarluasannya ditentukan oleh faktor kimia dan fisik yang terdapat dalam lingkungan tersebut. Faktor lingkungan ini sangat berbeda satu dengan yang lainnya seperti suhu, tekanan hidrostatik, cahaya, salinitas, turbiditas, pH, dan nutrien. a. Temperatur Temperatur air permukaan berkisar antara 0 o C di daerah kutub sampai 40 o C di daerah equator. Di bawah permukaan lebih dari 90% lingkungan laut memiliki temperatur di bawah 5 o C, suatu kondisi yang disukai untuk pertumbuhan mikroorganisme psikrofilik. Sejumlah bakteri termofilik dapat diisolasi dari endapan anaerobik dekat palung pada dasar lautan. Sebagai contoh, archaeobacteria Pyrodictium occultum , diisolasi dari bawah laut dekat pulau Volcano, Itali, dimana air bertemperatur 103 o C. Dari hasil penelitian di laboratorium, bakteri tersebut dapat tumbuh secara optimum pada temperatur 105 o C da