Skip to main content

Pohon Asam Tamarindus indica dan Genjer Limnocharis Flava (tumbuhan fitoremediasi di sekitar kita)

Pohon asam Tamarindus indica
Tamarindus indica (asam jawa) atau Pohon asam mempunyai batang pohon yang besar, dengan bentuk daun kecil dan rimbun. Proses penyerapan polutan terhadap tanaman ini yaitu gas di udara akan didifusikan ke dalam daun melalui stomata pada proses fotosintesis atau terdeposisi oleh air hujan kemudian didifusikan oleh akar tanaman. Kemudian polutan terlarut dalam air permukaan sel-sel daun. Biasanya jika telah jenuh dengan pencemar, maka tanaman tersebut akan merontokkan daunnya (Santoso, 2011).
Zat-zat polutan yang biasa diserap oleh pohon asam ini adalah zat-zat berbahaya yang berasal dari buangan kendaraan bermotor, seperti Timbal (Pb) dan Karbon Monoksida (CO), zat-zat buangan ini dapat mencemari lingkungan serta berbahaya bagi kesehatan manusia. Oleh sebab itu pohon asam ini banyak ditanam di pinggir jalan sebagai tanaman pelindung/peneduh (Santoso, 2011).
  
Klasifikasi
Regnum           : Plantae
Divisio            : Spermatophyta
Subdivisio       : Angiospermae
Classis             : Dicotyledoneae
Subclassis       : Dyalipetalae
Ordo                : Rosales
Familia            : Caesalpiniaceae
Genus              : Tamarindus
Species            : Tamarindus indica
Sumber            : Taksonomi Tumbuhan Spermatophyta
                           Gembong Tjiroesoepomo, 2013

Genjer Limnocharis Flava
Badan perairan yang telah kemasukan senyawa/ion-ion Pb, sehingga jumlah Pb yang ada dalam badan perairan melebihi konsentrasi yang semestinya dapat mengakibatkan kematian bagi biota perairan tersebut. Konsentrasi Pb yang mencapai 188 mg/l dapat membunuh ikan-ikan, bila pada badan perairan dimana biota itu berada terlarut Pb pada konsentrasi 2,75-49 mg/l dan terpapar selama 245 jam akan menyebabkan kematian pada Crustacea sedangkan pada konsentrasi Pb yang terlarut sebesar 3,5-64 mg/l yang terpapar selama 168-336 jam akan menyebabkan kematian Insecta. Untuk itu perlu dilakukan upaya remediasi terhadap air yang tercemar logam berat, sehingga aman untuk kehidupan biota akuatik (Haryati, 2012).
bahwa tanaman Genjer (Limnocharis flava) memiliki kemampuan beradaptasi untuk bertahan hidup dalam lingkungan yang tercekam logam berat Pb dan memiliki daya untuk menyerap logam berat Pb pada media limbah cair kertas sehingga kadar logam berat Pb di media limbah cair kertas menurun dan kadar logam berat Pb di tanaman meningkat. Dengan demikian tanaman Genjer sebagai fitoremediator logam Pb. Prinsip penyerapan logam berat Pb oleh tumbuhan adalah semakin besar konsentrasi Pb dalam media tanam tanaman akan menyebabkan semakin besar pula logam Pb yang diserap. Hal ini disebabkan karena adanya perbedaan konsentrasi Timbal antara dua jenis media, yaitu media dalam jaringan tanaman dan media limbah cair kertas sebagai tempat pertanamannya. Perbedaan konsentrasi ini akan menyebabkan terjadinya perpindahan atau transfer massa (Timbal) secara difusi dan osmosis, dimana massa zat pada media dengan konsentrasi yang tinggi akan berpindah ke media dengan konsentrasi yang rendah (Haryati, 2012).
Hasil penelitian Haryati (2012) menunjukkan bahwa tanaman Genjer mampu akumulasi logam Pb melalui akar dan menyebarkannya ke seluruh organ tubuhnya. Akumulasi logam berat Pb oleh tanaman Genjer berlangsung melalui akar dan akan disebarkan ke seluruh organ tubuhnya hingga ke daun (Salisbury dan Ross, 1995). Hal ini dibuktikan dengan berkurang kadar logam berat Pb di media tanam, namun pada akar dan daun tanaman Genjer terjadi akumulasi kadar logam berat Pb. Penyerapan dan akumulasi logam berat Pb oleh Genjer dapat dibagi menjadi tiga proses yang berkesinambungan, yaitu penyerapan logam oleh akar, translokasi logam dari akar ke bagian tanaman lain, dan lokalisasi logam pada bagian sel tertentu untuk menjaga agar tidak menghambat metabolisme tanaman tersebut (Priyanto, 2006). Akumulasi logam berat Pb pada akar tanaman Genjer melalui bantuan transport liquid dalam membran akar, akan membentuk transpor logam kompleks yang akan menembus xilem dan menuju ke sel daun tanaman Genjer (Yulita, 2006). Setelah sampai di daun akan melewati plasmalema, sitoplasma, dan vakuola, dimana logam Pb akan terakumulasi dalam vakuola yang tidak akan berhubungan dengan proses fisiologi sel tumbuhan. Pada daun terjadi proses transpiransi, proses ini adalah akumulasi logam Pb dan logam Pb tersebut diuapkan ke udara melewati stomata daun. Proses transpirasi ini menggunakan matahari sebagai sistem yang membantu transpirasi. Pada saat transpirasi terjadi akar tanaman menghisap zat cair dan larutan yang berada di sekitar akar tertarik ke daerah rhizospher sehingga kontaminan cenderung berada di daerah rhizospher (Haryati, 2012).
Semakin tinggi kadar Pb dalam media tanam, maka penurunan laju pertumbuhan tanaman Genjer semakin meningkat. Penurunan laju pertumbuhan tanaman Genjer terjadi karena logam Pb masuk dalam sel dan berikatan dengan enzim sebagai katalisator, sehingga reaksi kimia di sel tanaman Genjer akan terganggu. Gangguan dapat terjadi pada jaringan epidermis, sponsa dan palisade. Kerusakan tersebut dapat ditandai dengan nekrosis dan klorosis pada tanaman Genjer (Haryati, 2012).
            

Klasifikasi
Regnum           : Plantae
Divisio            : Spermatophyta
Subdivisio       : Angiospermae
Classis             : Dicotyledoneae
Subclassis       : Monocotyledoneae
Ordo                : Alismatales
Familia            : Butomaceae
Genus              : Limnocharis
Species            : Limnocharis flava
Sumber            : Taksonomi Tumbuhan Spermatophyta
                          Gembong Tjiroesoepomo, 2013

Daftar Pustaka

Haryati, Maharani, Tarzan Purnomo, Sunu Kuntjoro, 2012. Kemampuan Tanaman
Genjer (Limnocharis Flava (L.)Buch.) Menyerap Logam Berat Timbal (Pb) Limbah Cair Kertas pada Biomassa dan Waktu Pemaparan Yang Berbeda. LenteraBio Vol. 1 No. 3. http://ejournal.unesa.ac.id/article/74 7/33/article.pdf. Diakses pada tanggal 5 Maret 2016, pukul 21.00 WITA.

Santoso, Suci Normaliani, 2011. Penggunaan Tumbuhan Sebagai Pereduksi
Pencemaran Udara (Plant Application As Reducer Air Pollution). http:// digilib.its. ac.id /public/ITS-Undergraduate -16616-Paper-pdf.pdf. Diakses pada tanggal 5 Maret 2016, pukul 21.30 WITA.

Tjitrosoepomo, Gembong, 2013. Taksonomi Tumbuhan Spermatophyta. Gadjah

Mada University Press. Jakarta.

Comments

Popular posts from this blog

PERKEMBANGAN IPTEK DALAM BIDANG BIOLOGI

KATA PENGANTAR        Puji syukur kami panjatkan kehadirat Allah SWT yang telah memberikan rahmat serta karunia-Nya kepada kami sehingga kami berhasil menyelesaikan Makalah ini yang alhamdulillah tepat pada waktunya yang berjudul ‘’PERKEMBANGAN IPTEK DALAM BIDANG BIOLOGI”. Makalah ini berisikan informasi tentang perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi dalam bidang biologi atau yang lebih khususnya membahas tentang bioteknologi.Kami menyadari bahwa makalah ini masih jauh dari sempurna, oleh karena itu kritik dan saran dari semua pihak yang bersifat membangun selalu kami harapkan demi kesempurnaan makalah ini.Akhir kata, kami sampaikan terima kasih kepada semua pihak yang telah berperan serta dalam penyusunan makalah ini dari awal sampai akhir. Semoga Allah SWT senantiasa meridhai segala usaha kita. Amin. Makassar, 5 Desember 2013                                                                                                                     Penulis      

LAPORAN BIOKIMIA PENGARUH TEMPERATUR TERHADAP KEAKTIFAN SUATU ENZIM

LAPORAN PRAKTIKUM BIOKIMIA PERCOBAAN VI PENGARUH TEMPERATUR TERHADAP KEAKTIFAN SUATU ENZIM NAMA                                                : ASTRID SAFIRA IDHAM NIM                                                     : H41113341 KELOMPOK/KELAS                      : IV (EMPAT) / C HARI/TANGGAL PERCOBAAN : KAMIS / 4 DESEMBER 2014 ASISTEN                                            : NURUL FEBRIANI PUTRI LABORATORIUM BIOKIMIA JURUSAN KIMIA FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM UNIVERSITAS HASANUDDIN MAKASSAR 2014 BAB I PENDAHULUAN 1.1   Latar Belakang Seluruh reaksi kimia yang berlangsung di dalam sel memerlukan jasa enzim, enzim disintesis di dalam sel, namun aktivitasnya tidak selalu di dalam sel. Berbagai reaksi kimia yang dikendalikan oleh enzim antara lain respirasi, pertumbuhan, perkembangan, kontraksi otot, fotosintesis, pencernaan, fiksasi nitrogen, pembentukan urin, dan lain-lain (Salisbury,

LAPORAN BIOKIMIA PENETAPAN KESEGARAN SUSU

LAPORAN PRAKTIKUM BIOKIMIA PENETAPAN KESEGARAN SUSU NAMA                                                : ASTRID SAFIRA IDHAM NIM                                                     : H41113341 KELOMPOK                                     : IV (EMPAT) HARI/TANGGAL PERCOBAAN : KAMIS/27 NOVEMBER 2014 ASISTEN                                            : RISKA LABORATORIUM BIOKIMIA JURUSAN KIMIA FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM UNIVERSITAS HASANUDDIN MAKASSAR 2014 BAB I PENDAHULUAN I.1 Latar Belakang Manusia membutuhkan berbagai macam gizi untuk menunjang kebutuhan hidupnya. Hal tersebut bisa diperoleh dari berbagai makanan yang dikonsumsi oleh manusia, salah satunya yaitu dari susu segar. Susu segar adalah air susu yang tidak dikurangi atau ditambah apapun yang diperoleh dari perahan sapi yang sehat secara kontinyu dan sekaligus sempurna (Resnawati, 2010). Susu adalah salah satu sumber penting yang