BAB
I
PENDAHULUAN
1.1
Latar Belakang
Karbohidrat
merupakan salah satu senyawa organik makromolekul alam yang banyak ditemukan
dalam tanaman maupun hewan. Pada tanaman, karbohidrat dibentuk melalui reaksi
antara karbon dioksida dan molekul air dengan bantuan sinar matahari dalam
proses fotosintesis pada sel tanaman yang berklorofil (Tim Dosen Kimia, 2013).
Karbohidrat adalah sumber energi utama
bagi manusia. Karbohidrat terdapat dalam semua tumbuhan dan hewan dan penting
bagi kehidupan. Lewat fotosintesis, tumbuhan mengonversi karbondioksida dari atmosfer
menjadi karbohidrat, terutama selulosa, pati, dan gula. Selulosa ialah blok
pembangun pada dinding sel yang kaku dan jaringan kayu dalam tumbuhan,
sedangkan pati ialah bentuk cadangan utama dari karbohidrat untuk nantinya
digunakan sebagai makanan atau sumber energy (Saifuddin, 2011).
Karbohidrat adalah senyawa polimer
dari monosakarida dengan rumus molekul Cn(H2O)n.
Di ialam karbohidrat merupakan hasil sintesa dari molekul CO2 dan H2O
dengan bantuan sinar matahari dan zat hijau daun (klorofil) yang dikenal dengan
proses fotosintesis. Karbohidrat ini merupakan sumber energi atau makronutrien
utama bagi makhluk hidup (Campbell dan Reece, 2010).
Komponen karbohidrat
dalam bahan makanan telah tersusun dalam kadarnya masing-masing. Berdasarkan
hal tersebut, dalam percobaan ini akan dilakukan percobaan isolasi kanji (starch)
pada umbi kentang dan menguji larutan amilum dalam larutan iodine dalam
berbagai keadaan (asam, basa, dan netral).
1.2 Maksud dan
Tujuan Percobaan
1.2.1 Maksud
Percobaan
Maksud percobaan ini adalah untuk
mengetahui dan mempelajari lebih jauh mengenai isolasi starch dari umbi
kentang dan reaksi antara amilum dengan iodida dalam berbagai keadaan (asam,
basa, dan netral).
1.2.2 Tujuan
Percobaan
Tujuan dilakukannya percobaan ini adalah
:
1. Menentukan kadar
amilum pada umbi kentang dengan metode isolasi starch
2. Menentukan reaksi
dan perubahan warna untuk uji iodida pada starch dalam suasana asam,
basa dan netral.
1.3 Prinsip
Percobaan
1.3.1 Isolasi Starch
dari kentang
Penentuan kadar kanji pada umbi kentang
dengan mengisolasi berdasarkan prinsip homogenasi, penyaringan suspensi
dan dekantasi beberapa kali dengan menggunakan pelarut air dan etanol
untuk mendapatkan endapan murni yang berupa amilum.
1.3.2 Uji Iodida dalam
Starch
Mereaksikan amilum dengan iodida dengan
menambahkan pereaksi yang bersifat asam, basa, dan netral, kemudian
melihat perubahan warna menjadi biru. Larutan yang mengalami perubahan warna
kemudian dipanaskan dan mengalami perubahan warna menjadi bening dan kembali
menjadi biru setelah didinginkan.
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
Karbohidrat
merupakan salah satu senyawa organic makromolekul alam yang banyak ditemukan
dalam tanaman maupun hewan. Pada tanaman, karbohidrat dibentuk melalui reaksi
antara karbon dioksida dan molekul air dengan bantuan sinar matahari dalam
proses fotosintesis pada sel tanaman yang berklorofil (Tim Dosen Kimia, 2013).
Reaksi fotosintesis:
nCO2
+ nH2O (CH2O)n
+ O2
Pati
adalah polisakarida yang merupakan kelompok utama penyimpanan karbohidrat yang
digunakan sebagai sumber makanan atau energy. Sedangkan selulosa adalah
polisakarida yang menjadi komponen utama karbohidrat pada tumbuhan. Pada hewan
tingkat tinggi, glukosa adalah komponen yang paling penting dan glukosa
merupakan karbohidrat sederhana yang paling banyak diperlukan dalam tubuh
manusia. Dua macam karbohidrat, yaitu D-ribosa dan 2- deoksiribosa adalah
merupakan penyusun kerangka inti molekul genetic DNA dan RNA. Karbohidrat juga
bagian penting dalam koenzim, antibiotika, tulang rawan, tulang rawan, kulit kerang
dan dinding sel bakteri (Tim Dosen Kimia, 2013).
Karbohidrat
merupakan persenyawaan antara karbon, hydrogen dan oksigen yang terdapat dalam
alam dengan rumus empiris yaitu Cn(H2O)n.
Melihat SENyawa rumus empiris tersebut, maka senhyawa ini pernah diduga sebagai
“hidrat dari karbon”, sehingga disebut karbohidrat. Sejak tahun 1880 telah
disadari bahwa gagasan “hidrat dari karbon” merupakan gagasan yang tidak benar,
hal ini karena beberapa senyawa yang mempunyai rumus empiris seperti
karbohidrat, tetapi bukan karbohidrat (Tim
Dosen Kimia, 2013).
Dari rumus struktur akan terlihat
bahwa ada gugus fungsi penting yang terdapat pada molekul karbihidrat yaitu
gugus karbonil (aldehid dan keton). Gugus-gugus fungsi itulah yang menentukan
sifat senyawa tersebut. Berdasarkan gugus yang ada pada molekul karbohidrat
dapat didefinisikan sebagai polihidroksialdehida dan polihidroksiketon
atau senyawa yang menghasilkannya pada proses hidrolisis. Berdasarkan hasil
hidrolisis dan strukturnya maka karbohidrat dibagi atas tiga golongan besar
yaitu, monosakarida, oligosakarida, dan poligosakarida. Istilah
sakaridaberasal dari bahasa latin (saccharum = gula) dan mengacu pada rasa
manis senyawa karbohidrat sederhana. Hasil hidrolisis dari ketiga kelas utama
karbohidrat saling berkaitan (Tim Dosen
Kimia, 2013).
Karbohidrat (carbohydrate) mencakup
gula sekaligus polimer-polimer gula. Karbohidrat yang paling sederhana adalah
monosakarida, dikenal juga sebagai gula sederhana. Monosakarida
(monosaccaharide, dari kata Yunani monos, tunggal, dan sacchar, gula) umumnya
memiliki rumus molekul yang merupakan kelipatan unit CH2O. Glukosa
(C6H12O6), monosakarida yang paling umum,
memiliki posisi sentral dalam kimia kehidupan. Dalam struktur glukosa, kita
dapat melihat ciri khas gula, molekul ini memiliki gugus karbonil (>C=O) dan
banyak gugus hidroksil (-OH). Bergantung pada lokasi gugus karbonil, gula dapat
merupakan aldose (gula aldehida) atau ketosa (gula keton).Glukosa, misalnya,
merupakan aldosa, sedangkan fruktosa, isomer struktur dari glukosa, adalah
ketosa (Campbell dan Reece, 2010).
Disakarida (disasccharide) terdiri
dari dua monosakarida yang digabungkan oleh tautan glikosidik (glycosidic
linkage), ikatan kovalen yang terbentuk antara dua monosakarida melalui reaksi
dehidrasi. Disakarida yang
paling umum
adalah sukrosa atau gula pasir, yang mana kedua monomernya adalah glukosa dan
fruktosa. Tumbuhan umumnya mentranspor karbohidrat dari daun ke akar dan organ
nonfotosintetik lain dalam bentuk sukrosa, contoh gula disakarida yang lain
adalah laktosa, yakni gula yang terdapat didalam susu (Campbell dan Reece,
2010).
Polisakarida (polysaccharide)
merupakan makromolekul, polimer dengan beberapa ratus hingga beberapa ribu
monosakarida yang digabungkan oleh tautan glioksidik. Beberapa polisakarida
berperan sebagai materi simpanan, yang dihidrolisis apabila dibutuhkan untuk
menyediakan gula bagi sel. Tumbuhan maupun hewan menyimpan gula untuk digunakan
nanti dalam bentuk polisakarida simpanan. Tumbuhan menyimpan pati (starch),
polimer dari monomer-monomer glukosa, sebagai granula di dalam struktur selular
yang dikenal sebagai plastid, yang mencakup kloroplas. Menyintesis pati
memungkinkan tumbuhan menimbun kelebihan glukosa, karena glukosa merupakan
bahan bakar seluler utama, pati merepresentasikan energy yang disimpan. Gula
nantinya dapat ditarik kembali dari tempat penyimpanan karbohidrat melalui
hidrolisis, yang memutus ikatan antara monomer-monomer glukosa (Campbell dan Reece,
2010).
Kandungan karbohidrat pada tumbuhan
berbeda-beda, contohnya seperti pada rumput laut. Kandungan karbohidrat pada
rumput laut umumnya berbentuk serat yang tidak bisa dicerna oleh enzim
pencernaan manusia, sehingga hanya memberikan sedikit asupan kalori dan cocok
digunakan sebagai makanan diet (Santi dkk., 2012).
Amilum merupakan salah satu bentuk bahan tambahan dalam
pembuatan tablet sebagai bahan pengisi, bahan pengikat, bahan penghancur.
Sebagai bahan penghancur amilum akan pecah dari bahan pengikat dan menyebabkan
pembengkakan dari beberapa komponen penyusun sehingga sebagian tablet akan
hancur. Di indonesia terdapat bermacam-macam tanaman yang mengandung amilum
yang mungkin dapat digunakan sebagai bahan tambahan. Salah satu contohnya
adalah tanaman kentang (Mariyani, 2012).
Ada banyak fungsi dari karbohidrat dalam penerapannya di
industri pangan, farmasi maupun dalam kehidupan manusia sehari-hari. Diantara
fungsi dan kegunaan itu ialah (Saifuddin, 2011) :
a.
Sebagai sumber kalori atau energi
b.
Sebagai bahan pemanis dan pengawet
c.
Sebagai bahan pengisi dan pembentuk
d.
Sebagai bahan penstabil
e.
Sebagai sumber flavor (karamel)
f.
Sebagai sumber serat
Pengujian kadar karbohidrat dapat
dilakukan dengan dua (2) macam cara, yaitu; pertama menggunakan reaksi
pembentukan warna dan yang kedua menggunakan prinsip kromatografi (TLC/Thin
Layer Cromatograpgy, GC/Gas Cromatography, HPLC/High Performance Liquid
Cromatography). Dikarenakan efisiensi pengujian, pada umumnya untuk pengujian
secara kualitatif hanya digunakan prinsip yang pertama yaitu adanya pembentukan
warna sebagai dasar penentuan kandungan karbohidrat dalam suatu bahan.
Sedikitnya ada tujuh (7) macam reaksi pembentukan warna (Saifuddin, 2011).
Pati tidak larut dalam air dan dalam
analisis pati, memberikan warna biru dengan iodium. Hasil hidrolisis
pati/amilum adalah glukosa. Hidrolisis pati akan terjadi pada pemanasan dengan
asam encer dimana berturut-turut akan dibentuk amilosa yang memberi warna biru
dengan iodium, amilopektin yang memberi warna merah dengan iodium (Manatar,
dkk, 2012).
Pati sagu disebut juga poliglukosa,
karena unit monomernya glukosa.
Penambahan iodium akan terbentuk kompleks pati dan iodium kompleks ini dapat
mengendap yang kemudian dapat ditentukan dengan mengukur konsentrasi warna biru
yang terbentuk dengan menggunakan spektrofotometer. Metode ini digunakan untuk
memisahkan amilum atau pati yang terkandung dalam larutan tersebut.Reaksi
positifnya ditandai dengan adanya perubahan warna menjadi biru.Warna biru yang
dihasilkan diperkirakan adalah hasil dari ikatan kompleks antara amilum dengan
iodin. Sewaktu amilum yang telah ditetesi iodin kemudian dipanaskan, warna yang
dihasilkan sebagai hasil dari reaksi yang positif akan menghilang. Sewaktu
didinginkan warna biru akan muncul kembali (Manatar, dkk, 2012).
Kandungan pati pada suatu tanaman berhubungan dengan keadaan
tanaman itu sendiri. Keadaan pohon dari
suatu sampel sangat berhubungan dengan kandungan pati yang dihasilkan sampel
karena faktor pohon yang masih berproduksi dapat menghasilkan pati di dalam
batang pohon, sedangkan untuk pohon yang sudah tidak berproduksi, produktivitas
kandungan pati pada pohon akan menurun. (Manatar, dkk., 2012).
Fungsi pati atau amilim selain sebagai tempat
cadangan makanan juga dapat dimanfaatkan sebagai bahan penghancur pada tablet.
Bahan penghancur ditambahkan untuk memudahkan pecahnya atau hancurnya tablet
ketika terjadi kontak dengan cairan saluran pencernaan. Diantara beberapa bahan
penghancur, amilum merupakan salah satu bahan penghancur yang paling sering
digunakan karena murah dan mudah didapat (Mariyani, dkk, 2012).
Kemampuan amilum sebagai bahan penghancur
dipengaruhi oleh amilosa dalam amilum. Hal ini dikarenakan amilosa mampu
menyerap air sehingga mempengaruhi proses pengembangan amilum, sehingga tablet
yang kontak dengan cairan saluran pencernaan mengembang dan menyebabkan tablet
menjadi pecah dan hancur. Salah satu amilum yang dapat digunakan sebagai bahan
penghancur yaitu amilum jagung. Amilum jagung mudah diperoleh dan harganya
terjangkau. Amilum jagung mengandung 28% amilosa dan 72% amilopektin
(Wicaksono, 2008). Amilum jagung berupa serbuk halus, memiliki luas permukaan
yang besar. Amilum alami bersifat adhesif sehingga sifat alirnya kurang baik.
Oleh karena itu diperlukan modifikasi untuk kelemahan dari amilum jagung alami
tersebut. Salah satu cara modifikasi amilum yaitu pregelatinasi (Mariyani, dkk,
2012).
BAB III
METODE PERCOBAAN
III.1 Bahan
Percobaan
Bahan-bahan yang digunakan pada
percobaan ini yaitu umbi kentang, etanol 95%, akuades, kertas saring,
larutan iod 0,01 M, larutan amilum 1% dalam air, larutan HCl 6
M, larutan NaOH 6 M, kertas label dan tissue roll.
III.2 Alat Percobaan
Alat-alat yang digunakan pada percobaan
ini yaitu, pisau, blender, batang pengaduk, kain putih, corong, gelas
piala 250 mL, erlenmeyer 250 mL, gelas ukur 100 mL, neraca Ohauss, tabung
reaksi, pipet tetes, dan oven.
III.3 Prosedur Kerja
III.3.1 Isolasi Starch
dari kentang
Umbi kentang yang akan digunakan dikupas,
dicuci dan ditimbang sebanyak 75 gram lalu dihomogenasikan dengan 100 mL air
dalam blender selama ± 1 menit sehingga terbentuk suspensi. Campuran
tersebut disaring dengan kain kasa dan cairannya ditampung dalam gelas piala sedangkan
residunya dibuang.
Setelah terbentuk endapan, ditambahkan
lagi 50 mL air dan dibiarkan mengendap. Endapan yang terbentuk didekantasi lagi
dengan 50 mL air. Pekerjaan dekantasi dilakukan dengan air 50 mL kemudian terakhir
didekantasi dengan dengan 25 mL etanol 95% disaring dengan kertas saring. Starch
tersebut dikeringkan dalam inkubator selama beberapa menit dan setelah
kering ditimbang.
III.3.2 Uji Iodida
untuk Starch
Disiapkan 3 tabung
reaksi. Dipipet 3 mL amilum ke dalam masing-masing tabung reaksi. Pada tabung
reaksi I ditambahkan 2 tetes air, tabung reaksi II ditambahkan 2 tetes HCl 6 M,
dan tabung reaksi III ditambahkan dengan
2 tetes NaOH 6 M. Masing-masing tabung ditambahkan 1 tetes iod 0,01 M. Diamati
warna yang terbentuk. Kemudian dilanjutkan dengan pemanasan dan diamati warna
yang terbentuk. Kemudian larutan didinginkan dalam air es dan diamati perubahan
warna yang terjadi.
BAB IV
HASIL DAN PEMBAHASAN
4.1 Hasil
4.1.1 Isolasi Starch dari Kentang
a. Berat
contoh (kentang) = 75 gram.
b. Kentang
setelah diblender akan terjadi suspensi kental berwarna krem.
c. Amilum
dalam suspensi alkohol berwarna = agak putih keruh, setelah kering berwarna putih menyerupai serbuk.
d. Berat
kertas saring yaitu 0,9 gram
e. Berat
amilum setelah kering dan sebelum dikurangi kertas saring = 3,3 gram.
f. Berat
amilum setelah kering dan setelah dikurangi kertas saring = 2,4 gram.
g.
Kadar amilum
dalam contoh (kentang) x 100%
= x 100%
= 3,2 %
4.1.2 Uji Iodida
Perubahan
|
Tabung
I
(Aquades)
|
Tabung
II
(NaOH)
|
Tabung
III
(HCl)
|
Warna sebelum ditambahkan Iod 0.01 M
|
Keruh
|
Keruh
|
Keruh
|
Warna setelah ditambahkan Iod 0.01 M
|
Keruh
|
Keruh
|
Keruh
|
Warna setelah
dipanaskan
|
Keruh
|
Keruh
|
Bening
|
Warna
setelah didinginkan
|
keruh
|
Keruh
|
Bening
|
4.2.
Reaksi
Reaksi yang terjadi pada uji iodida ini adalah sebagai
berikut:
a.
Reaksi amilum + H2O + I2
b. Reaksi
Amilum + HCl + I2
c. Reaksi
Amilum + NaoH + I2
4.3 Pembahasan
4.3.1 Isolasi Kanji (Starch) dari Kentang
Pada percobaan ini akan ditentukan kadar amilum dalam kentang. Kentang
yang mula-mula dihomogenkan dengan air dalam blender sehingga terbentuk
suspensi dan disaring untuk memisahkan filtrat dari residu. Penyaringan
dilakukan dengan kain kasa tipis agar tidak mudah robek dan penyaringan
berlangsung lebih cepat. Cairan keruh didekantasi sebanyak 2 kali dengan akuades. Fungsi dekantasi
adalah untuk memisahkan filtrat dengan residu atau memurnikan karena air dapat
mengikat kotoran dan melarutkan zat-zat dalam sampel. Setelah itu didekantasi
dengan etanol 95%. Etanol berfungsi untuk melarutkan
bahan-bahan organik yang tidak larut dalam air dan agar filtrat yang tersisa
hanya amilum saja. Hasil dekantasi terakhir disaring dengan kertas saring dan
dikeringkan dalam inkubator sehingga diperoleh tepung amilum yang kering dan
ditimbang. Hasil yang didapat adalah 2,4 gram dan
kadar amilum yang terdapat pada kentang adalah 3,2 %. Hal ini membuktikan bahwa kentang mengandung amilum.
4.3.2 Uji Iodida untuk Starch
Tabung I, pada suasana netral, apabila amilum ditambahkan
dengan air maka tidak terjadi perubahan yaitu larutan berwarna Keruh. Pada saat
ditambahkan dengan larutan iod 0,01 M larutan larutan tetap berwarna Keruh.
Kemudian saat dipanaskan larutan tetap menjadi Keruh dan setelah didinginkan
tetap berwarna Keruh. Hal ini membuktikan bahwa antara air dan amilum tidak
terjadi reaksi.
Tabung II pada suasana asam, larutan amilum ditambah HCL diperoleh larutan
berwarna Keruh. Setelah ditambahkan Iod 0,01 warnanya tetap keruh. Dengan
pemanasan, seharusnya terjadi perubahan warna menjadi warna biru yang kemudian
larutan biru tersebut hilang dan menjadi bening. Hal ini karena ikatan
semu antara iod dan amilum mudah putus dengan pemanasan serta terjadi
penguraian iod pelepasan iod dari amilum. Dan setelah didinginkan terjadi
perubahan yaitu kembali menjadi warna biru bening. Hal ini membuktikan bahwa
terbentuknya kembali ikatan antara iod dan amilum, namun pada percobaan yang
dilaksanakan tidak terjadi perubahan warna.
Tabung III pada suasana basa, yaitu dengan menggunakan NaOH
tidak terjadi perubahan warna yaitu larutan bening. Sehingga tidak dilakukan
pemanasan lagi seperti pada tabung II. Hal ini menunjukkan bahwa dalam suasana
basa tidak terjadi reaksi.
BAB V
KESIMPULAN DAN SARAN
5.1 Kesimpulan
Setelah melakukan percobaan ini dapat
disimpulkan bahwa:
1. Kadar kanji (starch)
dalam sampel umbi kentang 75 gram adalah 3,2 %.
2. Amilum tidak
bereaksi baik pada suasana netral, asam atau pun basa. Walaupun seharusnya
amilum bereaksi pada kondisi asam.
5.2 Saran
Sebaiknya larutan kimia yang ada di lab
rutin dicek dan ditambah bila berkurang, karena ini seringkali menyulitkan
praktikan dalam mengambil larutan dari botol yang mulai habis.
DAFTAR
PUSTAKA
Campbell, Neil, Jane B. Reece,
2010, Biologi edisi kedelapan jilid I, Erlangga,
Jakarta.
Manatar, J.E.,
Julius, P., dan Max, R.J.R., 2012, Analisis Kandungan Pati dalam Batang
Tanaman Aren (Arenga pinnata), Jurnal
Ilmiah Sains, Vol.12 (2).
Mariyani, Komang
Ayu, Cok. Istri Sri Arisanti, Eka IndAH Setiawan, 2012,
Pengaruh
Konsentrasi Amilum Jagung Pregelatinasi Sebagai Bahan Penghancur Terhadap Sifat
Fisik Tablet Vitamin E Untuk Anjing, (online), (diakses pada tanggal 26
Oktober 2014, pada pukul 14.30 WITA).
Saifuddin,
Umar, 2011, Analisis Karbohidrat, (online) http://food4healthy. QQQQwordpress.com
/2008/10/11/analisis-karbohidrat/,
(diakses pada tanggal 26 QQQQOktober
2014, pada pukul 15.00 WITA).
Santi dkk.,
2012, Komposisi Kimia dan Profil Polosakarida Rumput Laut Hijau, Jurnal Akuatika, 3(2), 106, (online), (diakses pada tanggal 26 Oktober 2014, pada
pukul 14.30 WITA).
Tim Dosen
Kimia, 2013, Kimia Organik, UPT Mata Kuliah Umum Universitas Hasanuddin,
Makassar.
LAPORAN
PRAKTIKUM
BIOKIMIA
KARBOHIDRAT
NAMA : ASTRID SAFIRA IDHAM
NIM : H41113341
KELOMPOK : IV (EMPAT)
HARI/TANGGAL : KAMIS / 23 OKTOBER 2014
ASISTEN : RISKA
LABORATORIUM BIOKIMIA
JURUSAN KIMIA
FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN
ALAM
UNIVERSITAS HASANUDDIN
MAKASSAR
2014
LEMBAR PENGESAHAN
Makassar, 5 Desember 2014
Asisten Praktikan
(RISKA) (ASTRID SAFIRA IDHAM)
LAMPIRAN I BAGAN KERJA
1.
Bagan Kerja Isolasi Starch Dari
Kentang
Data
|
2. Bagan Kerja Uji
Iodida untuk Amilum
Tabung III
|
Tabung II
|
Tabung I
|
-
Dimasukkan
3 mL amilum
-
Ditambahkan 2 tetes HCl 6 M
-
Ditambahkan beberapa tetes Iod 0,01 M
|
-
Diamati perubahan warna
-
Dipanaskan, diamati perubahan warna
-
Dinginkan, diamati perubahan warna
|
Data
|
-
Dimasukkan
3 mL amilum
-
Ditambahkan 2 tetes NaOH 6 M
-
Ditambahkan beberapa tetes Iod 0,01 M
|
-
Dimasukkan
3 mL amilum
-
Ditambahkan 2 tetes air.
-
Ditambahkan beberapa tetes Iod 0,01 M
|
LAMPIRAN
2
FOTO
a.
Isolasi
Strach
2
|
1
|
4
|
3
|
6
|
5
|
7
|
8
|
Keterangan
:
1.
Setelah dihomogenesasikan dan di blender, larutan tersebut diberi
50 ml air lalu diendapkan.
2.
Setelah air dari endapan dibuang, terlihat endapan di dasar gelas.
3.
Endapan tadi kemudian diberi
50 ml ethanol 95%, kemudian
ditunggu hingga mengendap
4.
Ethanol kemudian dibuang, dan endapan disaring dengan menggunakan
kertas saring.
5.
Endapan yang tertinggal di kertas saring kemudian dikeringkan.
6.
Endapan atau amilum yang telah jadi.
7.
Amilum kemudian ditimbang
8.
Amilum yang telah jadi kemudian disimpan di wadah yang bersih,
kering dan tertutup.
Comments
Post a Comment